Setelah menggoda dengan gerakan iramaku, aku menginginkan wajah segar untuk memenuhi hasrat duniawiku. Ini bukan hanya menari, ini adalah persembahan menggoda dari kenikmatan terdalamku ke wajah yang tidak dikenali.
Selepas rutin tarian yang menggoda, kegembiraan saya untuk keseronokan bertambah tidak terkawal.Saya mengidamkan sentuhan bibir orang asing di kawasan paling intim saya.Pemandangan seorang lelaki muda yang sama hanya mendorong keinginan saya.Matanya dipenuhi dengan kerinduan ketika dia merindukan untuk meneroka wilayah terlarang yang sama.Badan kami bergeliat dalam pelukan yang penuh gairah, keinginan kami saling berkaitan.Bibirnya mengesan laluan eksplorasi, lidahnya yang lembut mencicipi nektar manis keinginan saya.Rasanya hanya menyalakan keinginan, keinginan kami berdua yang tidak terpuaskan diri, hasrat kami terhenti lebih banyak lagi untuk menjelajahi tubuh kami, hasrat kami yang tidak bernafsu dan hasrat kami terbenam lebih banyak lagi.