Sebelum kunjungannya, tetanggaku menawariku penisnya.Aku

Sebelum tetanggaku berkunjung, ia mengusulkan quickie.Dengan penuh semangat kuterima, dan kemaluannya yang tebal dan gelap menghunjam-hunjam memenuhi diriku dengan kenikmatan.Rasa kulitnya pada kulitku hanya membakar gairah kami.

Sebelum kunjungannya, tetanggaku dengan berani mengusulkan sebuah perjumpaan Panas, menawarkan padaku pemandangan menggiurkan kejantanannya yang mengesankan.Dengan pesona yang tak tertahankan, dia memikatku dengan janji pertemuan yang penuh gairah.Antusias yang dibangun saat kami bertukar pandang panas, hasrat kami menyulut gairah yang membara.Fisiknya yang gelap, berotot dan tebal, anggotanya yang berdenyut membuatku terengah-engah, bukti kejantananya.Harapan kunjungannya hanya membakar gairahku, membuatku merindukan lebih.Pemandangan kemaluannya yang hitam dan kuat membuatku terpaku dalam keadaan gelagapan, hanya tumbuh semakin kuat, hasrat kami semakin kuat berpacu dengan setiap saat yang berlalu.Kerinduan yang meletup kencang, hasrat yang memuncak, hasrat yang tak terpuaskan, dan hasrat birahi yang tak terbendung, membuatku sama-sama terbakar, hasrat dan tak terpacu untuk memacu, jantungnya berdegup kencang dan berdebar kencang, jantungnya bergoyang kencang, membuatku berdebar kencanggup kencang.Tahun demi tahun berjalan, jantungnya terasa berdeg, jantungku berdeg, berdebar kencanga, jantungnya cukup menggoda, jantungnya berpacu untuk mengenjot, jantungnya yang tinggi dan jantungnya berdetak kencang.